Salahkah melepasnya jika ia meminta untuk pergi? Atau, haruskah memintanya untuk tetap tinggal meski itu akan membuatnya tersiksa? Tanya itu masih terus memberati pikiranku sesaat setelah ia pergi. Mestinya aku bisa memintanya untuk tetap tinggal, tapi entah kenapa aku lebih memilih untuk melepasnya. Meski bukan keputusan yang terbaik buatku, kuharap yang terbaik buat dia. Berat memang, terlebih karena aku masih mencintainya...sangat. Kutarik napas dalam, mencoba menyemangati diri, dan melangkah pergi.
[Sis, 'pacaran' sebenarnya bukan membuat dia seperti apa yang kita mau... tapi berusaha mengerti dan menerima dia apa adanya. Bukan begitu? :)]