Have an account?

Saturday, June 26, 2004

Kim Sun-il

Kim Sun-il





Awan kelabu masih menggelayut di langit Korea. Tidak hanya karena badai musiman yang datang dari selatan tetapi juga karena salah seorang putra bangsa ini menjadi korban di Irak. Kim Sun-il, seorang penerjemah bagi perusahaan Korea yang mensuplay kebutuhan tentara Amerika di Irak, menjadi orang ketiga yang dieksekusi setelah Paul M. Johnson Jr.

Gundah, kesal dan amarah juga bercampur menjadi satu. Pemerintah Korea dianggap bersalah oleh masyarakat Korea karena pernyataan keras yang dikeluarkan ketika negosiasi pelepasan Kim Sun-il sedang berjalan. Kematian tragis Kim semakin memicu gerakan anti pemerintah dan kebijakannya menyangkut pengiriman pasukan ke Irak.

......
Ah...sudah terlalu banyak kekerasan di muka bumi ini. Entah berapa ribu nyawa lagi yang harus menjadi tumbal bagi sebuah perdamaian.

(Pemerintah Korea sedang mengawasi dan menutup akses ke setiap website yang meng-upload video eksekusi Kim Sun-il. Dan hari ini...hari ketiga blogspot tidak dapat dibuka di sini. Di-block juga kah? Entahlah............~~~)

Wednesday, June 23, 2004

Cinta oh Cinta

Cinta oh Cinta


dikutip dari milist :

Cinta yang agung?

Adalah ketika kamu menitikkan air mata...
Dan masih peduli terhadapnya...

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu...
Dan kamu masih menunggunya dengan setia...

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain...
Dan kamu masih bisa tersenyum...

Sembari berkata "Aku turut berbahagia untukmu"


(Bullshitt..............................!!!)

Friday, June 18, 2004

............


............

And in my eyes....
I see no one else but you
There's no other love like our love
And yes...
Oh yes, I'll always want you near me
I've waited for you for so long...


Kenny Rogers


(sorry, lagi bantuin PPLN ngelipat kertas suara... nasib... nasib... hikss~~)

Sunday, June 13, 2004

............



............

Ada banyak macam ciuman...
...hangat dan romantis...
...ringan dan menggelitik...
...panas dan bergairah...
dan jenis-jenis lain yang terlalu banyak untuk disebutkan.

Tapi...
daripada hanya duduk dan menulis hal tersebut...
lebih baik aku berlatih dengan wanita yang kucintai...

Jika beruntung...
akan makan waktu bertahun-tahun untuk mencoba semuanya...

CG ~ Hq

(abis ujian kamis ini, baru bisa posting yang seru-seru... masih error... hiks!)

Tuesday, June 08, 2004

Even Now

Even Now

Even now when I have come so far...
I wonder where you are...
I wonder why it's still so hard without you...
......



Barry Manilow

Thursday, June 03, 2004

Cantik vs Pintar

Cantik vs Pintar

Pendapat cowok tentang cewek pintar dan cewek idiot.
Cewek Pintar : wow, hebat banget tuh cewek...!
Cewek Idiot : tapi, setidaknya dia cantik kan...?
(dikutip dari joke postingan seseorang di milist)



Seorang teman menanyakan satu hal kepada saya:

'Kenapa wanita lebih mendahulukan kecantikan dibanding kepintaran?'

Ada yang bisa bantu?

Tuesday, June 01, 2004

Making a Cinderella in 100 Days

Making a Cinderella in 100 Days

Judul yang atraktif dan membuat penasaran bukan? Ini adalah judul artikel yang muncul saat saya menggunakan mesin pencari di sebuah situs berita terkenal di Korea. Sebuah ulasan mengenai program berseri yang ditayangkan sebuah stasiun televisi Korea, Dongah TV, yang khusus menayangkan program fashion dan kecantikan.

Making a Cinderella in 100 Days merupakan adaptasi dari sebuah program yang sama di sebuah satu televisi di Amerika, ABC's Extreme Makeover. Program ini telah memasuki musim penayangan yang ketiga sejak diluncurkan akhir tahun lalu. Sebenarnya program ini tidak akan istimewa jika saja pihak penyelenggara tidak memberikan jaminan 100 hari. Bayangkan, hanya dalam 100 hari peserta yang terpilih akan mengalami transformasi dari, maaf, jelek menjadi cantik. Dan semuanya gratis karena semua biaya perawatan yang mencapai 50 juta won atau sekitar 42.000 dolar per orang dibebankan pada pihak sponsor (rumah sakit dan klinik kecantikan).

Jika kita melihat ke belakang, sebenarnya operasi plastik sudah tidak aneh lagi. Ambillah contoh para selebritis dunia atau peserta Miss Tiffany di Thailand. Atau mungkin contoh yang menarik di Korea adalah Harisu, salah seorang selebritis Korea saat ini. Coba anda lihat foto di samping, mungkin pendapat anda sama dengan saya ketika pertama kali melihat gambar tersebut, Wow, she's pretty. Anda tidak akan mengira bahwa dia adalah transgender terkenal Korea. Bukan masalah transgendernya tapi lihatlah betapa operasi plastik benar-benar dapat mengubah penampilan luar seseorang dan menciptakan, kalau boleh meminjam istilah program TV tersebut, seorang "Cinderella".

Barapa banyak peminat operasi plastik di Korea Selatan? Dua buah survey terpisah yang dilakukan terhadap dua kelompok sosial yang berbeda menunjukkan operasi plastik telah mempengaruhi opini masyarakat Korea saat ini. Sebuah penelitian mahasiswa pasca sarjana yang dilakukan setahun yang lalu dengan mensurvey 680 siswa (293 laki-laki dan 387 perempuan) dari enam sekolah lanjutan di Seoul memberikan hasil yang cukup mengejutkan. Sekitar empat orang dari sepuluh responden (40 %) menginginkan operasi plastik, dan satu diantara sepuluh responden (8 %) mengatakan telah melakukan operasi plastik. "Fenomena tersebut menunjukkan norma sosial yang kurang sehat seperti materialisme telah banyak mempengaruhi persepsi masyarakat, orang tua dan lingkungannya bukannya meningkatkan kemampuan si anak tapi justru mendorong untuk melakukan operasi plastik", ungkap peneliti tersebut prihatin (The Korea Times, August 26, 2003).

Lebih lanjut, survey yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Seoul National University terhadap 1.500 mahasiswi dari seluruh Korea menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (60 %) telah menjalani operasi plastik. Dari mereka yang pernah melakukan bedah plastik, lebih dari 95 persen masih berkeinginan untuk memperbaiki bagian lain dari tubuhnya. Bagaimana dengan mereka yang belum? Sekitar 82 persen menyatakan keinginannya untuk menjalani operasi plastik kelak (The Korean Herald, May 10, 2004).

Kembali ke program televisi tadi, tahukah berapa orang pelamar yang berminat untuk mengikuti program tersebut? Di awal peluncuran program ini, tidak kurang dari 1.240 pelamar, yang kemudian meningkat menjadi 4000 pelamar di musim penayangan yang kedua, dan sekitar 2.500 pelamar telah mendaftarkan diri tiga pekan sebelum musim penayangan ketiga yang dimulai tanggal 26 Mei kemarin. Tampaknya minat untuk mengikuti program ini terus meningkat meski hanya 3 atau 4 orang saja yang terpilih dari ribuan pelamar. Siapa yang tidak tergiur untuk cantik atau tampan, tanpa harus membayar satu sen pun?

Banyak yang menginginkan program ini dihentikan dengan anggapan bahwa program ini mencoba mengubah persepsi masyarakat untuk menilai seseorang dari luarnya saja dan media tidak selayaknya menunjukkan standar baku dari sebuah kecantikan. Meski demikian, masih ada yang mencoba untuk bersikap realistis dengan tidak menyalahkan program TV, seperti kata salah seorang pegawai kantor yang diwawancarai soal ini. Ia mengatakan, "Jangan salahkan program TV-nya karena program tersebut merupakan gambaran kondisi masyarakat sekarang. Seharusnya tendensi masyarakat yang menilai seseorang dari luarnya yang harus menjadi perhatian untuk disikapi".

Kelihatannya, 'angin' ini mulai berhembus ke Indonesia, sebuah program sedang disiapkan salah satu stasiun televisi di Indonesia memiliki visi yang masih menitikberatkan sisi kecantikan walaupun ada input Brain (kecerdasan) dan Behavior (etiket dan sopan-santun) di dalamnya, meski tanpa iming-iming operasi plastik. Saya jadi berpikir, jika penampilan benar-benar sudah menjadi salah satu kebutuhan saat ini dan melihat peminat Indonesia Idol yang diadopsi dari program sejenis di Amerika bisa mencapai 33.500 orang, saya bisa membayangkan berapa puluh ribu orang yang akan mendaftar jika program serupa diadopsi oleh salah satu stasiun televisi di Indonesia. Semoga kekhawatiran saya tidak menjadi kenyataan.

(BK21 International House, May 29, 2005)